Tuesday, May 8, 2012

Internet Protocol Version 6

A. Pengantar Internet Protocol versi 6 (IPv6) adalah generasi berikutnya dari Internet Protocol yang ditunjuk sebagai penerus IPv4. IPv6 didefinisikan pada bulan Desember 1998 olehInternet Engineering Task Force (IETF) dengan penerbitan sebuah Internet standard spesifikasi, RFC 2460. Contoh dari IPv6 adalah : FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A. B. Spesifikasi IPv6 IPv6 memiliki ruang alamat yang jauh lebih besar daripada IPv4. Ini hasil dari penggunaan 128-bit alamat, sedangkan IPv4 hanya menggunakan 32 bit. Ruang alamat yang baru sehingga mendukung 2 128 (sekitar 3,4 × 10 38) alamat. Perluasan ini memberikan fleksibilitas dalam mengalokasikan alamat dan routing lalu lintas dan menghilangkan kebutuhan utama untuk network address translation (NAT). Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan “stateless address configuration” Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, maka dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Keamanan jaringan diintegrasikan ke dalam desain arsitektur IPv6.  Internet Protocol Security (IP Security) pada awalnya dikembangkan untuk IPv6, tapi dikembangkan secara luas pertama kali untuk IPv4. Spesifikasi IPv6 memasukkan IP Security sebagai dasar persyaratan interoperabilitas. IPv6 telah diimplementasikan pada semua sistem operasi utama yang digunakan dalam komersial, bisnis, dan konsumen rumah lingkungan. C. Format Alamat Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua . format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010 Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A D. Penyederhanaan bentuk alamat Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0. pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:) penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam alamat tersebut.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes